Limo | jurnaldepok.com
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Supian Derry menyesalkan sikap kontraktor proyek pembangunan turap Kali Pesanggrahan di wilayah RW 12 Kelurahan Meruyung yang dalam pelaksanaannya sama sekali tidak melakukan koordinasi dengan jajaran LPM dan Kantor Kelurahan Meruyung.
Dikatakannya, meskipun pembangunan turap Bronjong di tebing kali Pesanggrahan tersebut merupakan proyek tanggap darurat guna mengatasi potensi longsor namun sebelum memulai pekerjaan pihak pemborong hendaknya melakukan koordinasi dan komunikasi kepada lembaga diwilayah tempat lokasi proyek.
“Kami hanya mendapat laporan dari Ketua RW saja sementara pihak kontraktor pelaksana proyek sama sekali tidak ada komunikasinya dengan kami di LPM dan Kantor Kelurahan,” tegas Supian Derry.
Dia menambahkan, koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan proyek di suatu wilayah sangat penting guna agar pihak yang punya wilayah tahu bahwa sedang ada kegiatan pekerjaan di wilayahnya dan laporan itu harusnya dilakukan oleh pemborong proyek sebelum memulai pekerjaan,” tandasnya.
“Mohon maaf tidak ada maksud lain dari kami selain harus ada komunikasi karena dalam pengerjaan proyek segala hal bisa terjadi termasuk kecelakaan kerja, dan bilamana hal itu terjadi maka para jajaran lembaga di wilayah pasti akan ikut direpotkan, oleh sebab itu apa salahnya jika sebelum memulai pekerjaan, kontraktor pelaksana paling tidak datang ke Kantor Kelurahan melaporkan adanya pekerjaan proyek,” ulas Derry.
Sementara Kasie Ekbang Kantor Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Maya Suhartini mengaku baru menerima surat pemberitahuan dari pihak Kontraktor pelaksana proyek pada Senin siang (21/10/24).
“Ya, saya baru menerima surat pemberitahuan dari kontraktor pelaksana proyek turap di RW 12 dan rencananya hari ini juga, (kemarin red..) saya akan meninjau lokasi pembangunan turap itu,” tegas Maya Suhartini.
Terpisah, Ketua RW 12, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, H. Joko Pamungkas mengaku telah melaporkan aktivitas penurapan tebing kali Pesanggrahan diwilayahnya dengan jajaran LPM dan Kantor Kelurahan setempat.
“Saya sudah melaporkan adanya kegiatan pekerjaan pembangunan turap, tapi enggak tahu apakah kontraktor pelaksana sudah lapor dan koordinasi atau belum dengan LPM dan Kantor Kelurahan,” ungkap Joko Pamungkas.
Dikatakannya proyek turap Bronjong di sisi kali Pesanggrahan merupakan proyek urgent yang dilaksanakan oleh balai besar wilayah sungai Ciliwung dan Cisadane (BBWSCC) dan Kementerian Pekerjaan Umum.
“Memang setiap ada potensi longsor maka biasanya langsung direspon oleh team dari BBWSCC dan PUPR pusat termasuk titik lokasi yang sedang dibangun turap sekarang ini,” pungkasnya. n Asti Ediawan
